DPR

Dewan Perwakilan Rakyat yang biasa disebut DPR, adalah merupakan perwakilan dari rakyat di seluruh Indonesia, mereka dipilih untuk mewakili kepentingan rakyatnya, mereka diharapkan memperjuangkan kepentingan rakyatnya, bukan hanya rakyat yang tercermin dalam parpolnya, tetapi segenap rakyat Republik Indonesia ini, tetapi sudahkah mereka benar-benar telah memperjuangkannya?
Mari kita lihat, bagaimana sepak terjang para wakil rakyat kita di Senayan sepanjang masa...., hingga akhirnya teringat juga apa yang pernah dikatakan Almarhum Gus Dur, DPR tidak ubahnya seperti Taman Kanak-Kanak, dan ternyata itu menjadi kenyataan juga.
Terakhir, yang masih hangat dalam pandangan mata dan ingatan kita tentu 'Kasus Century", dimana mulai dari pembentukan Pansus sampai dengan Rapat Paripurna benar-benar seperti Arena Taman Kanak-Kanak, dalam hati ini merasa malu juga... tapi kenapa dalam hati malu kita ini??? Walaupun malu itu nampak di wajah para rakyat ini, toh mereka tidak peduli.
DPR mengaku sebagai Dewan yang terhormat, apakah mereka benar-benar punya kehormatan dan perlu dihormati?
DPR mengaku sebagai wakli rakyat, apakah mereka benar-benar telah mewakili kepentingan rakyat? Bukan mewakili diri sendiri, bukan mewakili golongan, atau bukan mewakili parpolnya?
DPR mengaku sebagai legislator, apakah mereka benar-benar telah mematuhi hukum yang telah mereka buat? Apakah mereka benar-benar menjalankan amanat yang telah dibuatnya sendiri atas mandat dari rakyatnya? Karena nyatanya tidak sedikit Anggota Dewan Yang Terhormat itu tersandung hukum yang telah mereka buat sendiri, bagaimana ini bisa terjadi?
DPR memang benar-benar luar biasa, mereka bisa melakukan uji kepatutan dan kelayakan bagi calon pejabat tinggi, pejabat tinggi dimanapun yang harus melewati uji kepatutan dan kelayakan sebelum menduduki jabatan tersebut. Dan inilah yang membingungkan rakyat dan masyarakat, biasanya dimanapun yang namanya penguji itu ya lebih pandai, lebih pintar, lebih cerdik, lebih cerdas, lebih berpengalaman dan lebih mumpuni segala-galanya dari yang diuji. Lha ini? Mereka baru duduk di Senayan baru seumur jagung, sebagian besar mereka juga bukan ahli di bidangnya, bagaimana ini bisa terjadi? Jawabanyya itulah Indonesia....

दपर

Negaraku

Negaraku.... sedang mengapakah engkau????
Negaraku, kini penuh dengan perseteruan, perseteruan antar sesama 'pejabat negara'
kini terbukti... tidak semua mulut sama dengan hati...
di sini penuh dusta, di sini penuh rekayasa, di sini pula benar kiranya penuh bedebah...
Negaraku... hati rakyat kecil ini menangis, merintih dan menggelora
menggelora memendam tanya, punya perasaankah mereka, punya malukah mereka, punya imankah mereka, punya harga dirikah mereka?????????
Cita-cita proklamasi yang ditulis dengan darah para pejuang, dengan air mata para orang tua dan anak-anak, dengan peluh dan keringat para pahlawan, kini ternoda.
Penerus cita-cita bangsa ini banyak khianat, tidak amanah, mereka mengedepankan ego masing-masing, sehingga lupa kalau negara kita negara kesatuan, mereka lupa kalau negara kita ini negara hukum, mereka lupa kalau negara kita ini untuk kesejahteraan rakyatnya.... ya Allah tolonglah negaraku ini...

Ya Allah, hamba Mu masih punya harapan, masih punya keyakinan, bahwa masih sangat-sangat banyak penyelenggara ini yang masih jujur, masih punya hati nurani dan masih punya ahlakul karimah, hamba Mu juga yakin di negara yang dikatakan banyak bedebah ini, masih sangat banyak Pejabat Negara yang baik, masih banyak Pejabat Kejaksaan yang baik, masih banyak Pejabat Polri yang baik.

Ya Allah berilah petunjuk kepada bangsa ini, agar kami semua bersatu padu menjunjung tinggi kebenaran demi kesejahteraan rakyat kami.... amien...

Tolong, Bapak, Ibu, Saudara dan Teman-teman mari kita semua merenung....
kebenaran sehingga

Mau Sukses?? Klik Link Di Bawah Ini...!

 

Pengikut